Pergantian Gugus Kendali Mutu Prodi PAI FTIK IAIN Pontianak Periode 2024–2026

Pontianak, 2025 — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak resmi melaksanakan pergantian kepengurusan Gugus Kendali Mutu (GKM) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk periode 2024–2026. Berdasarkan Surat Keputusan Dekan FTIK Nomor 1303 Tahun 2025, posisi Ketua GKM PAI dialihkan dari Abdul Aziz, M.Pd. kepada Didi Darmadi, M.Pd.

Pergantian ini menjadi bagian dari upaya penguatan tata kelola mutu internal di lingkungan FTIK, khususnya Prodi PAI. Abdul Aziz, M.Pd., yang telah mengemban amanah sebelumnya, memberikan apresiasi terhadap kerja sama tim serta dukungan fakultas selama masa jabatannya. Saat ini Abdul Aziz menjadi Sekretaris Prodi Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak.

Sementara itu, Didi Darmadi, M.Pd., selaku Ketua GKM PAI yang baru, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program kerja yang sudah berjalan sekaligus melakukan inovasi. “Kami akan memperkuat budaya mutu, memastikan standar akademik tercapai, serta mengoptimalkan monitoring evaluasi di setiap aspek kegiatan akademik,” ungkapnya.

Pergantian kepengurusan ini ditutup dengan penyerahan dokumen secara simbolis dari pejabat lama kepada pejabat baru, sebagai tanda dimulainya masa bakti GKM PAI periode 2024–2026.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam IAIN Pontianak Raih Prestasi di MTQ ke-36 Tingkat Kabupaten Mempawah

Pontianak, Berita Hari Ini — Dalam gelaran Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-36 Tahun 2025 Tingkat Kabupaten Mempawah yang diselenggarakan di Kecamatan Anjongan, beberapa mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berhasil menorehkan prestasi membanggakan.


Ajang tahunan yang menjadi wahana syiar Al-Qur’an ini juga bertujuan untuk menjaring qari dan qariah terbaik yang akan mewakili daerah pada tingkat provinsi. MTQ kali ini turut diikuti oleh berbagai kalangan, termasuk pelajar, santri, serta mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan.
Sejumlah mahasiswa Pendidikan Agama Islam IAIN Pontianak turut ambil bagian dalam ajang bergengsi ini dan sukses meraih penghargaan di cabang yang dilombakan. Berikut nama-nama peserta yang berhasil meraih juara:
1. Septiyah Wahyuni , mahasiswi Pendidikan Agama Islam IAIN Pontianak, berhasil meraih Juara I MTQ Cabang Tilawah Golongan Remaja Putri . Pembawaannya yang khidmat dan lancar mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri.
2. Aril Supriandi , juga merupakan mahasiswa Pendidikan Agama Islam IAIN Pontianak, berhasil menyabet Juara Harapan I Cabang Qira’at Murottal Remaja Putra . Bacaannya yang fasih dan penuh penghayatan menunjukkan potensi yang luar biasa.

3. Hesty Nurjannah, mahasiswi kategori karya tuli ilmiah Al- Qur’an. berhasil membawa pulang juara 1.
4. Nurul A’yuni , mahasiswi yang turun di kategori Qira’at Murottal Dewasa Putri , berhasil membawa pulang Juara III setelah menampilkan bacaan Al-Qur’an yang lembut namun sarat makna.

Prestasi yang diraih ketiga mahasiswa tersebut tidak terlepas dari pembinaan intensif yang mereka dapatkan selama masa persiapan, baik dari pihak kampus maupun pembimbing pribadi. Selain itu, semangat dan komitmen mereka dalam menguasai seni tilawah serta qira’at menjadi faktor penting dalam pencapaian ini.
Kaprodi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI),Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak, Putri Handayani Lubis, M.Si., turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa kualitas sumber daya manusia di bidang keagamaan di IAIN Pontianak terus berkembang dan mampu bersaing di kancah regional maupun nasional.
Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus meningkatkan kompetensi dan kontribusi positif, baik secara akademis maupun non-akademis. Selain itu, penyelenggaraan MTQ juga menjadi momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di tengah masyarakat.

Gebyar PAI 2025: Pendidikan Agama Islam sebagai Pilar Utama Membangun Generasi Anti Korupsi

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) FTIK IAIN Pontianak bersama Himpunan Mahasiswa PAI (HMPS PAI) sukses menggelar kegiatan Gebyar PAI 2025 dengan mengangkat tema “Peran Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Generasi Anti Korupsi”, Senin (16/06) di Aula A. Rani IAIN Pontianak. Acara ini menjadi wadah refleksi dan apresiasi atas pentingnya nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam pendidikan agama untuk membentuk generasi masa depan yang bersih dan beretika.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK IAIN Pontianak yang diwakili oleh Wakil Dekan III, Dr. Syahrani, M.Pd, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Pendidikan Agama Islam tidak hanya berperan dalam pembentukan spiritualitas individu, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan sosial seperti praktik korupsi yang merusak tatanan bangsa. “Pendidikan agama harus hadir sebagai kekuatan transformatif dalam membangun karakter generasi yang jujur, adil, dan bertanggung jawab,” tegasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Dekan I Eka Hendry AR, M.Pd, Wakil Dekan II Helva Zurayah, M.Pd, Wakil Dekan III Dr. Syahrani, M.Pd, Kaprodi PAI Putri Handayani Lubis, M.Si, Sekprodi Salim, M.Pd, GKM PAI Abdul Aziz, M.Pd, serta para dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi, yaitu Dr. Syamsul Kurniawan, M.Si, Moh. Hamdan, M.Pd.I, dan Oki Anggara, M.Pd dan Tidak ketinggalan, pengurus HMPS PAI juga menjadi motor penggerak suksesnya acara ini.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai rangkaian acara edukatif dan inspiratif, di antaranya pengumuman pemenang Lomba Pamflet Kampanye Anti Korupsi serta Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Wakil Dekan I, Eka Hendry AR, M.Pd. Dalam orasinya, beliau menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam menjadi agen perubahan yang mampu membawa semangat anti korupsi ke tengah masyarakat.

Kapordi PAI, Putri Handayani Lubis, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan integritas akademik dan budaya jujur yang sejak dini ditanamkan melalui kurikulum dan kegiatan ko-kurikuler di lingkungan kampus. “Kita ingin mahasiswa tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral,” ujarnya.

Sementara itu, Abdul Aziz, M.Pd, selaku GKM Prodi PAI menambahkan bahwa Gebyar PAI ini juga menjadi ajang sinergi antara dosen, Mahasiswa,HMPS PAI dan lembaga untuk memperkuat nilai-nilai moderasi dan antikorupsi dalam pendidikan Islam secara lebih konkret.

Gebyar PAI 2025 bukan hanya perayaan, melainkan panggilan moral untuk terus menghidupkan semangat kejujuran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimulai dari ruang-ruang pendidikan.