Idul Adha 1441 H dan Momentum Kebangkitan Umat

Idul Adha 1441 H atau 2020 M memiliki warna berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 masih menyelimut-kelam langit dunia dengan menyisakan pelbagai permasalahan di kolongnya. Meski demikian, tidak lah bijak untuk terus berlarut dalam segala kesedihan atau terjerembab dalam keputus-asaan. Sebaliknya, segala kesulitan tersebut seharusnya mampu menjadi suatu daya pemantik terhadap titik balik (the turning point) peradaban melalui kebangkitan umat.

 Momentum Idul Adha seharusnya dapat memberikan energi lebih untuk membalikkan segala kesulitan menjadi keikhlasan sekaligus upaya positif untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Selaras dengan semangat dan visi pendidikan Indonesia, Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak terus berupaya dan berbenah untuk menyiapkan generasi emas Guru Pendidikan Agama Islam yang memiliki peran sentral dalam membentuk character and national building. Terlebih lagi tahun 2030-2040 diprediksi Indonesia akan mengalami demographic bonus, yakni penduduk dalam definisi usia produktif (15-64 tahun) lebih besar—mencapai 64% dari keseluruhan penduduk di Indonesia. Artinya, bonus demografi tersebut hanya akan memberikan manfaat apabila upaya maksimalisasi terhadapnya terpenuhi, termasuk di dalamnya penyiapan pembentuk karakter bangsa dapat terlahir sebagai penopang penting aspek moral good masyarakat, melibatkan para guru atau tenaga pendidik bidang keahlian PAI yang berakhlak mulia.

Pembangunan bangsa tidak dapat berjalan dengan baik apabila kemampuan ekonomi dan kematangan politik bangsa tidak disokong oleh kebudayaan unggul yang tercipta dari pendidikan agama. Dalam perspektif ini lah semangat Idul Adha 1441 H membuka pandangan yang sangat luas, bahwa pendidikan agama dan ketakwaan umat merupakan obat mujarab atas kesedihan dan nelangsa akibat krisis, terutama Pandemi Covid-19. Idul Adha,  menjelaskan arti keikhlasan yang semata-mata ditujukan kepada Allah Swt., sebagaimana yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim As., Nabi Ismail As., dan Ibunda Siti Hajar. Dalam konteks kekinian, beban berat yang tercipta atas krisis seharusnya tidak menghambat apapun untuk menjadi pribadi-pribadi takwa kepada Allah Swt., melalui keikhlasan saling membantu satu sama lain, menebar kasih dan semangat sesama anak bangsa sehingga tujuan nasional dapat tercapai dengan baik. Dalam posisi tersebut lah Prodi PAI memiliki peranan besar dalam menciptakan wajah peadaban masa depan bangsa. Bagaimana pun juga, sosok guru merupakan wajah orang tua bagi peradaban, dengan segenap adab, ilmu, maupun kebijaksanaannya.

Sekali lagi, tidak lah diperlukan kecemasan yang berlebihan, karena Allah ‘Azza wa Jalla telah melimpahkan segala kebaikan dan keindahan untuk seluruh alam dan isinya. Fajar masih menyingsing seiring berlalu waktu mengiring senja, malam bukan ratapan waktu, sekedar temaram yang mengantar kepada sejuknya embun subuh. Selamat Idul Adha 1441 H, semoga momentum ini dapat menjadi suluh semangat dan tumbuhnya harapan atas masa depan yang gemilang.

Penulis : H. Ma’ruf Zahran, S.Ag., M.Ag.

Editor    : Arief Adi Purwoko, S.Fil., M.Sc.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *