Gandrung Membaca, Alumni PAI Dirikan Equapustaka

Equapustaka, nama yang diambil dari kata Equator. Identitas lokal dari Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat. Yazid Ahmad membentuk Equapustaka lapak buku online pada akhir tahun 2020. Setelah kelar dari Studi Pasca di UIN Sunan Kalijaga Jurusan Interdisciplinary Islamic Studies, konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam, alumni PAI tahun 2017 merasa perlu untuk menyediakan bahan bacaan. Bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan membacanya, tapi ia yakin kawan-kawan di Kalimantan memerlukan akses ini.

laman IG @equapustaka milik Alumni PAI

Berkuliah di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) FTIK IAIN Pontianak, Yazid meyakini bahwa menjadi guru, harus mampu menulis buku, terutama buku ajar atau bahan ajar. Ia pun mulai membaca buku berkaitan dengan bidangnya.


Memenuhi kepentingan tersebut Yazid berburu buku melalui website. Kenikmatan membaca dirasakan pemuda Kembayan ini, ia mulai mencoba untuk membaca genre lain selain pendidikan. Sastra pun ia geluti.

“Dari membaca akhirnya saya tahu bagaimana menulis”, yakinya.

Melalui media sosialnya, Yazid mulai membagikan pengalaman membacanya dengan meresensi. Identitas pada Intagram Dosen Tidak Tetap pada PAI ini adalah Buku. Pada laman Kisah (Story) IG ia kerap membagi kutipan dan foto buku yang sedang dibaca. Kadang belum satu pekan, ia sudah berganti buku lagi. Terasa bahwa Yazid konsisten melakukan aktivitas tersebut.

“Sebenarnya cara membaca saya masih lambat. Hanya rutinitas saya tidak terlalu banyak, jadi saya memiliki waktu luang untuk membaca”, kilahnya. Padahal selain menjadi dosen, Yazid juga mengabdi sebagai pengajar di Taman Pendidikan Al-Quran di Jalan Apel. Ia juga menyebut dirinya “Kurir Buku” untuk Equapustaka yang ia dirikan. Artinya, Yazid memang ahli bidang ini.

Melalui Equapustaka yang ia bentuk, Yazid berharap dapat menjadi bagian abdi dirinya. Lapak online ini tak hanya reseller dari penerbit luar, ia juga menyediakan buku penerbit lokal. Tentu saja, harga buku yang disediakanya tak melangit, terutama karena tak memerlukan bangunan.

“Toko buku di sini masih minim. Jika pun ada, harganya masih terbilang mahal. Bukunya tipis, harganya sekitar 60 ribu. Harga di luar pulau Jawa. Beli Online masih bisa 58 ribuan. Makanya Equapustaka agar semua bisa beli dan baca, bukan terkendala harga buku yang makin mahal”, ceritanya.

Penulis: Tim Informasi PAI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *