MODERASI dan toleransi secara subtansi tidak jauh berbeda yang bertujuan mengarahkan perilaku beragama umat beragama di Indonesia untuk berada di jalur tengah atau moderat. Seorang umat beragama boleh berkeyakinan kuat dan merasa agamanya paling benar. Di saat yang sama ia mesti menghargai keyakinan orang yang berbeda agama dan keyakinan dengannya.
Sehubungan dengan upaya mendesiminasikan gagasan keberagamaan yang moderat ini, melalui Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama, menunjuk Dr. Syarif, MA (Rektor IAIN Pontianak), Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I, M.S.I (Kaprodi Prodi PAI di IAIN Pontianak) dan Suhardiman, S.Pd.I, M.S.I sebagai fasilitator Orientasi Moderasi Beragama di Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKATN) Pontianak. Ketiganya tercatat sebagai dosen di Prodi PAI IAIN Pontianak, baik dalam statusnya sebagai dosen tetap prodi maupun dosen luar prodi.
Dr. Syarif, MA yang sebelumnya baru melahirkan sebuah karya berupa buku berjudul “Moderasi Beragama: Analisis Perspektif Tafsir Sufistik” pada kesempatan orientasi tersebut menyampaikan gagasan-gagasan seputar konsep moderasi beragama. Sementara Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I, M.S.I dan Suhardiman, S.Pd.I, M.S.I mengambil porsi pembahasan seputar sketsa keberagamaan di Indonesia dan bagaimana selayaknya menalarnya dalam kacamata moderat.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Plh. Ketua STAKATn Pontianak, Dr. Florensius Sutama, SS., M.M.Pd, diselenggarakan pada 24-25 November 2022 di Hotel Kapuas Palace. Kepada peserta, Bapak Sutama menyampaikan antusiasnya terhadap materi yang disampaikan oleh fasilitator-fasilitator moderasi beragama dari IAIN Pontianak yang diutus oleh Pokja Moderasi Beragama dari Kementerian Agama. Menurutnya, bekal moderasi beragama ini sangat penting dimiliki oleh dosen-dosen di STAKTn. Dan, berharap kerjasama dengan IAIN Pontianak tetap berlanjut.(pai)***