Kaligrafi sebagai salah satu cabang seni Islam memberikan kesempatan kepada kaligrafer untuk memperoleh pengalaman berapresiasi dan berkreasi serta menghasilkan suatu produk benda yang bermanfaat langsung. Perwujudan sikap kreatif, apresiatif dan kritis diperoleh melalui pengalaman yang memuat aktifitas menanggapi dan berkreasi seni. Tentu saja, Islam menyukai keindahan, dan kaligrafi dalam sejarahnya merupakan salah satu bentuk ekspresi yang beririsan dengan kerja-kerja merawat literasi Qur’an.
Sebab itu, di setiap event Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), perlombaan kaligrafi selalu menjadi bergengsi di mata khalayak. Dalam event MTQ ke-31 yang dihelat di Kabupaten Sanggau, perlombaan kaligrafi juga demikian. Kaitannya dengan ini, mahasiswi dari Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ikut ber kontestasi mewakili kabupatennya. Salah satunya adalah Mauliza Dhea, yang berhasil merebut gelar juara pertama putri untuk cabang kaligrafi kontemporer.
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I, M.S.I mengaku bangga atas capaian mahasiswinya tersebut yang dalam hal ini mewakili Kabupaten Sanggau. Jelas cabang ini cabang bergengsi yang menarik perhatian banyak khalayak di even MTQ.
Prestasi Mauliza Dhea ini, sebutnya bukti bahwa Program Studi Pendidikan Agama Islam dipenuhi oleh mahasiswa/i yang berbakat dan berprestasi tidak hanya dalam ranah akademik tetapi juga di ranah non akademik. “Prestasi Dhea ini, adalah prestasi yang membanggakan, dan ke depannya diharapkan akan terus bermunculan kaligrafer2 keren seperti Dhea dari rahim prodi unggulan di IAIN Pontianak ini, demikian harapnya.”
Oleh: Maemunah