Oleh: Azizul
Prodi Pendidikan Agama Islam menunjukkan keseriusannya dalam mencetak mahasiswa-mahasiswa yang lulus tidak hanya tepat waktu tetapi cepat, dengan tidak mengabaikan kualitas penelitian mereka sebagai tugas akhir. Maemunah, contohnya. Mahasiswi Prodi PAI angkatan 2021 ini menjadi yang pertama seminar proposal di angkatannya. Ketua Forsima PAI Wilayah Kalimantan ini, mengusulkan proposal berjudul “Model Pendidikan Inklusif-Multikultural: Implementasi dan Daya Tahannya Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Pontianak”, dan dibahas oleh Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I, M.S.I Kaprodi Pendidikan Agama Islam di IAIN Pontianak yang juga concern di bidang kajian pendidikan karakter berbasis multikultural.
Kurniawan mengungkap bahwa “proposal yang ditulis oleh Maemunah ini bagus, dan sangat menarik, serta memiliki novelty (kebaruan) dengan skripsi-skripsi yang sudah-sudah walau sama-sama berjenis kualitatif, oleh karena tidak hanya ingin mengungkap bagaimana implementasi dari model pendidikan inklusif multikultural di sekolah, tetapi juga menganalisis daya tahannya. Sangat fungsionalis-struktural sekali kajiannya.”
“Semangat Mae (demikian biasa ia akrab dipanggil) selayaknya bisa ditiru oleh mahasiswa di angkatannya. Bukan zamannya lagi, mahasiswa lulus lama.. lebih cepat lebih bagus,” demikian tutur Bu Nopitasari, M.Pd selaku Sekprodi Pendidikan Agama Islam di IAIN Pontianak.
Mae lulus ujian seminar proposal pada tanggal 27 Pebruari 2024 dengan nilai sangat baik, yaitu dengan nilai rata-rata 90.