PERSIAPAN LAHIR BATIN KEBERANGKATAN CALON HAJI Oleh: Ma’ruf Zahran Sabran

Oleh: Ma’ruf Zahran Sabran

CALHAJ (calon haji) Indonesia tahun 2024 perlu mempersiapkan lahir dan batin. Kesiapan lahir yang saban tahun membersamai calhaj adalah tubuh yang sehat dan prima. Sebab disamping cuaca Mekah yang memang sudah panas, ditambah mobilisasi pelaksanaan haji yang menguras tenaga (energi). Memerlukan air yang cukup, makanan yang bergizi, dan istirahat yang memadai (tidur yang cukup). Untuk persiapan puncak haji, wukuf di Arafah.

Bila cuaca di Mekah sangat panas, cuaca di Madinah kadang sangat dingin. Dua pengalaman yang memberi arti bagi jamaah haji untuk cepat menyesuaikan diri. Meski dalam makanan tidak dirasakan kendala. Sebab, tersedia menu khas Indonesia. Sebagai terkabul doa Nabi Ibrahim ketika beliau meminta aneka buahbuahan untuk penduduk Mekah dan sekitarnya. Artinya, walau tidak ada perkebunan buah dan sawah ladang, aneka buahnya dan biji-bijian yang banyak terdapat di sana. Jamaah haji bisa membeli jeruk, mentimun, pepaya, pisang, jambu, mangga, nenas, kacang panjang, wortel, kol, sawi, apel dan anggur berkualitas (mutu) terjamin. Beras Siam, kopi Brazil, daun teh Indonesia yang sudah dalam kemasan praktis. Begitu juga sapi dan domba dari Selandia Baru, atau ditemukan kambing untuk kurban dari Australia yang banyak. Pakaian (tekstil) juga tidak kalah bersaing, semua bermerk internasional. Sungguh, Mekah sekarang sudah menjadi kota mega metropolitan.

Keberangkatan terakhir haji reguler tanggal 31 Mei 2024, sebagian menuju Mekah (gelombang pertama) dengan miqat makani atau ketentuan tempat berniat umrah adalah pada posisi bukit Yalamlam. Tepat posisi pesawat terbang di atas bukit Yalamlam adalah qarnul manazil atau tempat (kemah) yang dijadikan pangkalan bertolak umrah bagi jamaah yang datang dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pesawat terbang akan melewati bukit Yalamlam sebagai wilayah berbatasan tanah suci, saat memasuki batas tanah suci pangkal bertolak umrah, kru pesawat akan mengumumkan. Disini jamaah sudah memakai ihram dan mulai berniat, “labbaikallahumma ‘umrah.” Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah. Bismillah silakan memasuki kota suci Mekah dengan berpakaian ihram, memasuki masjidil haram langsung tawaf, sa’i dan tahallul. Kemudian kembali ke penginapan (hotel) dengan melepas pakaian ihram, sambil menunggu waktu haji.

Ijtihad ulama mengatakan boleh berniat umrah di airport King Abdul Aziz Jedah Saudi Arabia. Didahului mandi sunah umrah, berpakaian ihram, niat umrah, dan salat sunah dua rakaat. Bisa dilakukan setelah pesawat mendarat dan jamaah sudah berada di ruang tunggu. Jalan keluar ijtihad dilakukan guna menghindari pergerakan di dalam pesawat yang mampu menampung seribu jamaah haji dengan pesawat internasional. Sebagian lagi menuju Madinah (gelombang kedua) dengan miqat makani di bir Ali. Jamaah haji gelombang Madinah diterbangkan dari embarkasi haji yang telah ditetapkan langsung menuju bandara Syekh Amir, penerbangan militer dan penerbangan internasional. Mereka berziarah ke makam Rasulullah SAW, sahabat Abu Bakar dan Umar, serta berziarah ke makam sahabat dan sahabiyah di Baqi’. Mendekati waktu haji, jamaah Madinah akan berhaji menuju Mekah. Bagi jamaah yang datang dari Madinah, miqat makani (ketentuan tempat dimulai umrah) adalah di bir Ali. Bir Ali, tempat mereka mandi sunah umrah, berniat umrah (labbaikallahumma ‘umrah). Terus memakai pakaian ihram, dan salat sunah umrah (dua rakaat).

Puncak haji bertemunya gelombang pertama (Mekah) dan gelombang kedua (Madinah) serta visa turis bagi negara tetangga adalah lokasi wilayah Arafah. Padang Arafah yang sangat ramai, perlu kesabaran ekstra dan serta antri. Demikian juga Mina penuh sesak dengan jamaah haji seluruh dunia, sangat perlu kesabaran. Tiga hari berada di perkemahan bumi Mina. Kemah, tenda, menjadi pemandangan umum di Mina. Setelah melontar jumratul ula, wustha dan aqabah, jamaah melanjutkan perjalanan menuju Mekah untuk melakukan tawaf rukun haji (thawaf ifadhah), sa’i dan tahallul. Tawaf artinya mengelilingi, maksudnya mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Sa’i artinya berusaha atau berlari-lari kecil dari safa ke marwah sebanyak tujuh kali. Terakhir tahallul artinya menghalalkan seluruh larangan yang terdapat pada saat berhaji dan berumrah. Tahallul ditandai dengan memotong, memangkas atau mencukur rambut kepala. Tamam (sempurna) sudah rukun dan wajib haji.

Persiapan batin dalam perjalanan dan pelaksanaan haji adalah jiwa yang tawadu’ (rendah hati). Nilai kesetaraan universal sangat terasa denyut nadinya. Setiap orang harus merasakan bagian dari lautan manusia beriman (wa ana minal mukminin). Tidak ada pangkat, derajat, martabat, kecuali tubuh yang dibalut oleh kain putih sederhana.

Bahkan jamaah haji bisa menyaksikan sendiri, tidak sekedar nilai universal, namun juga nilai kosmopolitan yang saling menghargai, mudah memaafkan, tidak menyalahkan dan tidak marah. Bagaimana di dunia ini, ibarat konser yang hadir berbeda haluan (madzhab) multi (jamak), namun saling mengerti. Dan saling menerima untuk dihadirkan pada pelataran masjidil haram dan masjid nabawi, bumi Arafah dan Mina. Madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, Ja’fari, terhimpun secara bersamaan.

Maksudnya, jangan dimarah dan jangan dikomen salat orang lain yang berbeda dengan salat yang telah dipelajari di tanah air. Jangan marah bila kepala kita dilangkahi jamaah lain, dari Afrika, Eropa dan negeri-negeri jauh. Setiap jamaah haji pasti pernah merasakan suasana kosmopolit, di Mekah, Madinah, Arafah, nilai kesamaan dan kesetaraan sesama hamba Tuhan. Kecuali presiden, raja, atau kepala negara yang mendapat pengawalan khusus karena tamu negara sebagai undangan dari Raja Salman.

Persiapan batin lainnya adalah sabar, syukur dan ridha. Ketiga sifat ini sangat berlawanan dengan hawa napsu setiap orang, tidak terkecuali jamaah haji. Pasti ditemukan dan dirasakan sesuatu yang dirasa tidak nyaman, tidak enak, kurang adil, kurang baik, kurang sempurna, mungkin diantara jamaah ada yang sakit, kecurian, dan sebagainya. Semua masalah di tanah suci bukan untuk diprotes. Sebab Tuhan yang maha pengasih akan menguji hamba-Nya, dengan cara-Nya tersendiri. Melayani tamu-Nya dengan kekuasan-Nya.

Syukur bila menerima kesenangan, kebahagiaan, kebaikan, ucapkanlah alhamdulillah. Alhamdulillah artinya segala puji bagi Allah, milik Allah semua kerajaan langit dan bumi. Ridha terhadap seluruh takdir baik dan takdir buruk dari Allah SWT yang terjadi. Yakini bahwa semua terjadi adalah implementasi qudratullah (kuasa Allah) dan iradatullah (kehendak Allah).

Tujuan-nya, bawalah takwa dalam perjalanan haji 2024 menuju undangan Allah, niscaya tidak akan marah-marah, bawalah sabar menuju Mekah, niscaya hati tidak berdebar. Bawalah ridha, niscaya Tuhan bereskan semua masalah, Tuhan mudahkan yang sulit, Tuhan cepatkan yang tersendat,Tuhan dekatkan yang jauh, Tuhan sehatkan yang sakit, Tuhan kayakan yang miskin. Takwa telah merubah menjadi semuanya baik. Wallahua’lam.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *