Oleh: Dhiyan Suci Ramadhani
Pontianak, 23 September 2024
Sembilan mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak resmi memulai program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP 2) di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan para mahasiswa menjadi pendidik yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan formal.
Acara pelepasan berlangsung dalam suasana hangat di ruang pertemuan sekolah. Para mahasiswa tampak antusias mengenakan seragam almamater biru muda mereka, bersiap menjalani pengalaman baru. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing mereka, Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I., M.S.I., yang kebetulan juga menjabat sebagai Kaprodi Pendidikan Agama Islam, serta Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Iswaldi, S.Pd., yang bertindak sebagai Koordinator Pamong. Turut hadir pula sosok yang dihormati, Pak Kiyai Mupahir, S.Pd.I yang akrab disapa demikian oleh warga sekolah.
Sembilan Mahasiswa PAI Resmi Melaksanakan PLP 2 di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak.(DoK)
Dalam sambutannya, Bapak Iswaldi menekankan pentingnya para mahasiswa menjaga sikap dan disiplin selama menjalani PLP 2. Ia berharap agar mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif dalam pembelajaran agama Islam di sekolah, sembari terus mengasah keterampilan mengajar mereka. “Saya berharap para mahasiswa dapat menjaga sikap dan disiplin selama berada di lingkungan sekolah. Tunjukkan perilaku yang baik, serta laksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Suasana pagi itu begitu cerah, dengan sinar matahari lembut menyinari ruangan yang dihiasi bendera Muhammadiyah dan lambang Garuda di dinding. Para mahasiswa duduk mengelilingi meja kayu besar di tengah ruangan, mendengarkan dengan seksama arahan dari para pimpinan sekolah dan dosen pembimbing. Di atas meja, tertata rapi berkas-berkas dan botol minuman, menambah kesan formal namun penuh kehangatan dalam acara tersebut.
Dr. Syamsul Kurniawan, sebagai dosen pembimbing, menyampaikan pesan penting kepada mahasiswa bimbingannya. Beliau menekankan bahwa PLP 2 adalah momen penting untuk menguji teori yang telah dipelajari di kampus. “PLP ini adalah cara terbaik bagi kalian untuk menguji teori yang telah dipelajari. Apa yang kalian temui di lapangan bisa jadi sama, tetapi juga bisa berbeda dengan apa yang dipelajari. Apapun itu, nikmati setiap prosesnya sebagai pengalaman belajar yang berharga,” ujarnya bijak.
Selain itu, program ini tidak hanya berfokus pada praktik pengajaran berbasis Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka, tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam kegiatan keagamaan sekolah, seperti pembinaan rohani dan pelaksanaan program keagamaan. Hal ini menjadi peluang emas bagi mahasiswa untuk lebih memahami dinamika pendidikan agama Islam di lingkungan sekolah.
Salah satu mahasiswa PAI, Alfianto Aziz Syaputra, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kesempatan ini. “Kesempatan ini sangat bernilai bagi kami. Ini adalah kesempatan emas untuk menerapkan apa yang telah kami pelajari di kampus, sekaligus belajar secara langsung bagaimana proses pengajaran berlangsung di sekolah,” tuturnya.
Program PLP 2 yang berlangsung selama dua bulan ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan pengalaman berharga, baik dari segi akademis maupun personal, untuk mempersiapkan mereka sebagai guru pendidikan agama Islam yang siap terjun di dunia pendidikan sesungguhnya.