Oleh:Azka Nur Hafizha Salwa
Singkawang, 13 November 2024 – Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Membangun Kewarganegaraan Digital dengan Pendekatan DQ Framework”, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak melaksanakan sesi Monitoring dan Evaluasi (Monev) di SMKN 4 Singkawang. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menilai keberhasilan program, tetapi juga menjadi momen pengumuman pemenang Kompetisi Kampanye Digital yang diadakan pada kegiatan sebelumnya.
Sebagai bagian dari program pengabdian, Kompetisi Kampanye Digital dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif dalam menyampaikan pesan-pesan literasi digital. Setelah melalui penilaian ketat, berikut adalah nama pemenang kompetisi:
- Juara 1: Nurizzati Syasfigah
- Juara 2: Versia Karolina
- Juara 3: Pitri Julianes
Pemenang Kompetisi Kampanye Digital.(dok)
Para pemenang menunjukkan kreativitas dan pemahaman mendalam tentang etika digital dan literasi media. Nurizzati Syasfigah, sebagai juara pertama, menyampaikan kebanggaannya atas prestasi ini. “Melalui kompetisi ini, saya belajar banyak tentang bagaimana menyampaikan pesan positif secara kreatif di media sosial,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mengukur dampak program terhadap siswa dan sekolah. LP2M IAIN Pontianak menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan pendapat dari siswa, kepala sekolah, dan tenaga pendidik terkait pelaksanaan dan manfaat program.
Ibu Erli Puspitasari, S.P., M.MA., Kepala SMKN 4 Singkawang, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu baru bagi siswa kami, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya literasi digital. Kami sangat berharap program serupa dapat terus dilanjutkan,” ujarnya.
Para siswa juga memberikan tanggapan positif. Sebagian besar menyatakan bahwa program ini membantu mereka memahami bagaimana menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Salah seorang siswa, Versia Karolina, mengungkapkan, “Saya merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi di dunia digital setelah mengikuti kegiatan ini.”
Dari hasil kuisioner, mayoritas responden mengakui bahwa pendekatan DQ Framework yang digunakan dalam program ini efektif dalam membangun kesadaran literasi digital. Beberapa poin penting yang dihasilkan dari evaluasi ini meliputi:
- Peningkatan Literasi Digital: Sebanyak 85% siswa merasa lebih memahami cara melindungi privasi dan mengenali informasi yang kredibel di internet.
- Perubahan Sikap: Siswa menunjukkan peningkatan dalam empati digital dan etika bermedia sosial.
- Antusiasme Kolaborasi: Sekolah berharap program serupa dapat diterapkan dalam jangka panjang dengan topik yang lebih luas.
Ketua Pengabdian , Putri Handayani Lubis, M.Si., menutup kegiatan dengan harapan besar agar program ini menjadi awal dari penguatan literasi digital di lingkungan pendidikan. “Monitoring dan evaluasi adalah langkah penting untuk memastikan program memberikan dampak nyata. Kami juga berkomitmen untuk terus mendampingi siswa dan sekolah dalam perjalanan mereka menuju kewarganegaraan digital yang lebih baik,” ujarnya.
Kegiatan ini menegaskan komitmen LP2M IAIN Pontianak dalam membangun generasi muda yang tidak hanya kompeten secara digital, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan era teknologi. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberhasilan program ini,” tambah Putri Handayani Lubis, M.Si.
Dengan berakhirnya kegiatan Monitoring dan Evaluasi, LP2M IAIN Pontianak berharap inisiatif ini dapat menjadi model yang diadopsi oleh lembaga lain untuk memperkuat literasi digital di masyarakat.