ALUMNI PAI DAN DUNIA KERJA

Oleh: SAIDINA ALI

Adalah Alumni PAI IAIN Pontianak Tahun 2015, Ketua HMJ Tarbiyah tahun 2011, dan Presiden Mahasiswa BEM STAIN 2014. Saat ini, kecuali menjabat sebagai Ketua Institut Perahu Edukasi dan aktifis Sekolah Guru Indonesia Kalbar, juga bekerja sebagai Staff Bawaslu Kota Pontianak.

JIKA seturut dengan pesan bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara bahwa setiap orang adalah guru dan setiap rumah adalah sekolah, maka para lulusan sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI) akan sangat merasakan kebermanfaatan ilmu yang di dapat selama kuliah. Kurikulum PAI yang kian kemari semakin non dikotomik membuat belajar di jurusan PAI semakin kaya pengalaman dan wawasan baik seputar rumpun PAI maupun disiplin ilmu lainnya, seperti filsafat, psikologi perkembangan dan pendidikan, hingga statistik dan bahasa. Kemampuan yang dibekalkan kepada mahasiswa ini akan sangat terasa saat telah lulus kuliah dan masuk dunia kerja.

Pesan Ki Hajar Dewantara diatas tentunya memberikan sinyal bahwa kegiatan belajar-mengajar itu dapat terjadi dimanapun, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun. Oleh karenanya, para alumni PAI tentunya memiliki nilai tambah dalam dunia kerja karena membawa pengalaman dan basic ilmu kependidikan.

Membaca Peluang?
Lulusan PAI memang tidak selalu dan mesti berakhir di bangku sekolah sebagai guru. Ada banyak pengalaman kerja yang dapat geluti oleh alumni PAI. Hal yang paling mungkin dilakukan oleh seorang alumni PAI adalah mengajar dalam lingkungan terkecilnya, mengajar di dalam rumah tangga untuk anak dan keluarga, mengajar di masyarakat pada majelis taklim, mengajar di masjid, mengajar pada forum warga komplek/perumahan, lebih luas lagi bisa mengajar dalam organisasi masyarakat, perkumpulan, dan komunitas.

Saya punya teman alumni PAI yang bekerja di lembaga zakat. Ternyata dilembaga zakat tidak hanya ilmu tentang fikih zakat yang bisa di aplikasikan oleh seorang alumni PAI, akan tetapi teori-teori pendidikan juga punya ruang untuk dipraktekan yakni pada program-program pemberdayaan mustahik. Ada banyak kelas pemberdayaan yang akan menjadi makmal bagi alumni PAI dalam penerapan ilmu-ilmu pendidikannya.

Saya juga punya teman alumni PAI yang bekerja di perusahaan kesehatan pada bidang pemasaran dan berhasil bertahan hingga mendekati tahun kesepuluh. Ternyata pengalaman belajar psikologi dan pedagogi membuatnya nyaman dalam melakukan kerjasama tim serta mudah dalam berkomunikasi dengan para pelanggan dan calon konsumen. nilai-nilai pendidik sebagai transfer of knowledge, transfer of values, dan transfer of skills di transformasi menjadi transfer pengetahuan tentang produk kesehatan yang dijual, pendidikan pentingnya menjaga kesehatan, dan juga berbagi pengalaman bagaimana berprilaku hidup sehat.

Teman saya lulusan PAI yang lain ada pula yang berlabuh pada lembaga penyelenggara pemilu. Juga mampu bertahan hingga belasan tahun lamanya hingga saat ini, basis alumni PAI nya sangat bermanfaat pada ruang-ruang pendidikan dan latihan (diklat) di tempatnya bekerja. Kelas-kelasnya adalah forum rapat kerja dan rapat koordinasi yang menghendaki transfer of knowledge tentang peraturan dan pola kerja, serta pembentukan sikap dan prilaku, kontennya adalah pruduk-produk hukum baru yang harus disosialisasikan, kehadiran seorang alumni PAI dalam mengisi diklat tentunya agak berbeda dengan diklat yang diisi oleh pembicara non basic ilmu pendidikan, akan terlihat dalam metode presentasi, menejemen kelas, dan strategi penyampaiannya.

Teman saya alumni PAI yang lain ada juga yang berprofesi saat ini menjadi anggota dewan legislative, karyawan di instansi pemerintah, pengusaha bidang percetakan dan desain grafis, koordinator lembaga survey, kepala cabang perusahaan ekspedisi, karyawan di angkasa pura, wirausaha bidang pertanian dan peternakan, jurnalis, komisoner lembaga negara, dan tentunya banyak juga yang linier dengan jurusan PAI dengan menjadi guru ASN dan Swasta di sekolah/madrasah, dosen bagi yang melanjutkan pendidikan S2, tutor bimbingan belajar, dan pengolola lembaga pendidikan dan pesantren.

Apapun bidang pekerjaannya, sebagai alumni PAI akan merasa bahwa tempat bekerjanya adalah sekolah, dan kita ada seorang guru pembelajar, kurikulum PAI yang cukup mempertimbangkan aspek human capital menelurkan alumni yang siap pakai dalam berbagai aspek dunia kerja. Mahasiswa PAI patut percaya diri dan optimis bahwa keberadaannya saat ini di jurusan PAI adalah jalan menuju sukses mulia di masa depan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *