Prodi PAI Dorong Mahasiswa Terlibat Penelitian Tema Kearifan Lokal

Publikasi Penelitian Dosen dan Mahasiswa

Sumber: IAIN Pontianak Press

Penelitian merupakan salah satu nafas penting eksistensi perguruan tinggi yang tertuang dalam jiwa Tri Dharma. Dalam rangka mengembangkan daya hidup tersebut, Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) berupaya keras membumikan penelitian di kalangan mahasiswa. Penelitian dapat dimulai dari hal-hal kecil di sekitar, termasuk di dalamnya tentang diskursus kearifan lokal.

Sebagaimana telah tertuang dalam visi dan misi Institut Agama Islam Negeri Pontianak (IAIN Pontianak), riset-riset tentang keborneoan dan Islam merupakan identitas diri institut untuk terus terlibat aktif pembangunan bangsa dan negara di Kalimantan Barat. Ketua Prodi PAI, H. Ma’ruf, M.Ag. memberikan pandangan bahwa akademisi di IAIN Pontianak, tidak terkecuali mahasiswa Prodi PAI harus mampu menjadi tuan rumah berdaya bagi ilmu dan manfaat bagi masyarakat.

“Dalam beberapa kesempatan penting kita telah melibatkan mahasiswa untuk aktif terlibat penelitian. Contohnya tempo hari mendorong Abdur Rasyid melakukan penelitian di kampung halamannya, Sambas. Sebagai masyarakat ilmiah, tentu saja adopsi kacamata kajian yang sesuai dengan objek material merupakan kewajiban. Misalnya diajukan beberapa perspektif kajian etnografi untuk memetakan masalah etnisitas di sana. Tentu saja kita gunakan frame kajian Pendidikan Agama Islam, selain untuk menegaskan identitas keilmuan, diharapkan juga muncul tawaran solusi alternatif dalam menghadapi berbagai tantangan di era global ini,” ujar Ketua Prodi PAI, Sabtu (11/04).

Hasil penelitian terus didorong untuk dapat dipublikasikan sehingga selain informasi dan manfaatnya dapat diakses oleh masyarakat, diharapkan juga penelitian tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk kepentingan perkembangan ilmu maupun disiplin itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa gerak perkembangan ilmu melahirkan teknologi mutakhir yang memiliki asas guna tinggi untuk menghadapi dinamika maupun kompleksitas atas realitas. Patut disyukuri, IAIN Pontianak telah memiliki lembaga publikasi ilmiah dan penerbitan internal, yakni IAIN Pontianak Press yang perannya sangat besar guna mendukung segala aktivitas penelitian di dalamnya.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Arief Adi Purwoko, S.Fil., M.Sc., staf pengajar Prodi PAI sekaligus  editor “Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Belalek” mengungkap bahwa daya hidup lokal memiliki peran besar dalam proses kohesi nasional. Jarak antara lokal dan nasional seharusnya tidak diafirmasi begitu saja sebagai keterpisahan. Sebaliknya, lokal harus dipahami sebagai entitas pembentuk kesemestaan utuh identitas nasional.

“Pada kenyataannya Indonesia merupakan suatu negara yang tersusun oleh keragaman, dinamika, dan harapan atas keadilan sosial sebagaimana yang terbingkai dalam proklamasi 1945 dan  ideologi bangsa, Pancasila. Penelitian terhadap kebudayaan lokal akan mendorong kemandirian individu maupun komunitas unik di dalamnya untuk dapat memproduksi instrumen perekat yang mampu menguatkan integrasi nasional. Setiap lokal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penelitian ilmiah secara ketat akan berupaya meminimalisir kekurangan pada setiap lokal, dan memaksimalkan kelebihannya sehingga bermuara pada bangun nasional yang kuat dan utuh. Output riil penelitian tersebut berbentuk kesadaran geopolitik warga negara dan aplikasi geostrategi negara,” ungkapnya dalam wawancara jarak jauh, Sabtu (11/04).

Telah banyak penelitian yang dilakukan dan teknologi aplikatif yang dihasilkan oleh Prodi PAI. Hanya saja apa yang perlu disadari bersama adalah bagaimana terus menjaga, bahkan meningkatkan semangat riset tersebut. Mahasiswa, sebagaimana masyarakat ilmiah lain merupakan tulang punggung Tri Dharma Perguruan Tinggi.  Prodi PAI akan senantiasa melayani sekaligus menjadi ruang yang ramah penelitian bagi mahasiswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *