Melda Amanda, Berhasil Temukan Nilai-nilai Saprahan Sebagai Potensi Sumber Belajar Pendidikan Agama Islam

Oleh: Maemunah

Melda Amanda, mahasiswi Prodi PAI angkatan 2020, berhasil mempertahankan skripsinya yang berjudul “Potensi Nilai-nilai Tradisi Saprahan Muslim Melayu Sambas Di Desa Merabuan Sebagai Sumber Belajar Pendidikan Agama Islam”.

Dibawah bimbingan Dr. Wahab, M. Ag dan Helva Zuraya, S. Pd, M. Ag, Melda membuktikan di hadapan penguji Prof. Dr. H. Hermansyah, M. Ag (Guru Besar Antropologi Islam yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak) dan Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I, M.S.I (Dosen Pendidikan Islam yang merupakan Top Scientist IAIN Pontianak 2022), tentang temuan-temuan skripsinya yang menarik.

Dalam skripsinya, Melda mengungkapkan: satu, Prosesi tradisi Saprahan meliputi persiapan pelaksanaan acara yang terbagi menjadi dua yaitu tahapan pelaksanaan dalam acara kecil seperti ruwahan dimulai dari musyawarah, Bepinjam (mempersiapkan kayu bakar), hari mumbu (hari membuat bumbu masakan), hari kacik (kecil), hari besar, mulangkan pinggan mangkok (mengembalikan peralatan Saprahan). Tahapan pelaksanaan dalam acara besar seperti pernikahan dimulai dari musyawarah, Bepinjam (mempersiapkan kayu bakar), Ngunjam tarup (membuat tenda), hari mumbu (hari membuat bumbu masakan), hari kacik (kecil), hari besar, dan mulangkan pinggan mangkok (mengembalikan peralatan Saprahan). Tahapan inti dalam tradisi Saprahan adalah makan bersama dengan duduk melingkar dilantai yang terdiri dari 6 orang. Tahapan penutupan acara dalam tradisi Saprahan ditandai dengan Bebasuk (mencuci peralatan Saprahan) dan Mulangkan Pinggan Mangkok (mengembalikan peralatan Saprahan); dua, dalam tradisi Saprahan terdapat kandungan nilai-nilai yang berpotensi sebagai sumber belajar Pendidikan Agama Islam yaitu nilai silaturahmi, nilai musyawarah, nilai gotong royong, nilai tanggung jawab, nilai ikhlas, dan nilai memuliakan tamu.

Skripsi Melda ini merupakan hasil penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian etnografi yang ia lakukan. Lokasi penlitiannya adalah di Desa Merabuan, di Sambas, Kalimantan Barat. Informan dalam penelitian ini adalah tokoh agama, tokoh adat, sesepuh, tokoh masyarakat, guru Pendidikan Agama Islam, tuan rumah yang menyelenggaran acara dengan menerapkan tradisi Saprahan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu member check, dan triangulasi.

Setelah melalui proses ujian skripsi yang menegangkan, Melda berhasil lulus dengan nilai 85,92.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *