JUMAT BERKAH DENGAN SEDEKAH

Oleh: Ma’ruf Zahran

SEDEKAH menempati perilaku mulia yang pemurah (sakha’), pengasih, penyayang, penyantun sebagai bukti kebenaran iman seseorang (shadiqah). Dalam hadis disebutkan: “Bahwa sifat pemurah ibarat pohon, akarnya berada di surga, daun dan rantingnya terjuntai ke bumi. Siapa yang bersifat pemurah di dunia, daun dan rantingnya akan mengantarkannya ke surga. Sedang sifat kikir (bakhil) ibarat pohon, akarnya di neraka, daun dan rantingnya menjuntai ke bumi. Siapa yang kikir (bakhil), daun dan rantingnya akan mengantarkannya ke neraka”. (Hadis Riwayat Ahmad). Dalam hadis yang lain disebutkan: “Takutlah kamu kepada perbuatan dzalim (aniaya), karena perbuatan dzalim mengakibatkan kegelapan pada hari kiamat. Takutlah kamu kepada perbuatan kikir, karena perbuatan kikir telah mengakibatkan kerusakan umat-umat terdahulu.” (Hadis Riwayat Muslim).

Allah memberkahi harta yang disedekahkan, ilmu yang disedekahkan, jiwa yang berjuang, darah yang didonor akan menjadi mulia karena menyaksikan keajaiban dan keberlanjutan kebaikan yang dikandungnya. Sedekah dengan tulus merupakan jalur yang paling cepat mendekati Tuhan, sebab manfaatnya segera dirasakan oleh keluarga dan masyarakat. Semua orang secara naluri (fitrah), pasti sayang kepada orang yang pemurah, karena pemurah adalah bukti kejujuran iman.

Berlaku jujurlah, sampai Allah mencatat-mu sebagai orang yang jujur. Jujur dalam jabatan, artinya amanah dalam kepercayaan. Orang yang jujur dan amanah, pasti pemurah. Sebab proyek yang diamanatkan kepada-nya, saat berlaku jujur pasti tidak tamak (korupsi). Kemudian sifat jujur memantik sifat pemurah. Pemurah adalah sifat (karakter) mulia yang abadi, walau pelakunya telah wafat. Artinya manusia mati meninggalkan nama dan sifat. Sebab nama tidak bisa terpisah dengan sifat. Dampaknya, orang yang pemurah akan dicintai makhluk, dicintai nabi dan disayang Allah. Orang yang pemurah sangat dekat dengan surga dan sangat jauh dari neraka. Sebaliknya, orang yang kikir akan dibenci makhluk, dibenci nabi, dilaknat Allah. Akibatnya, sangat jauh dari surga dunia dan surga akhirat, namun sangat dekat kepada neraka dunia dan neraka akhirat.

Saat ini, kondisi ril umat Islam di Palestina sedang memperjuangkan hak kemerdekaannya. Persoalan mereka sebagai penjaga Al-Aqsha sebagai kota suci umat Islam se-dunia sedang dikuasai Zionis penjajah Israel sejak tahun 1948 sampai sekarang. Imam besar Masjid Al-Aqsha telah menyerukan kepada seluruh tentara di dunia untuk memberikan bantuan kepada rakyat Palestina dan menggempur tentara Israel dengan pasukan bersenjata. Sebagai laki-laki muslim yang tangguh, hari ini Gaza dan Palestina merupakan medan jihad yang tepat
sasaran.

Jihad disahkan bila musuh nyata-nyata melawan, ada izin dari waliyyul amri, baik ulama’ maupun umara’ yang menfatwakan perang. Sekarang, zona tempur Palestina telah menjadi testing bagi keterbelahan umat secara terbuka. Se-dunia akan menunggu saatnya ketika tidak ada batas teritorial yang kaku. Sebenarnya passing over atau melintas batas telah diretas oleh ICT yang merambat hampir pada semua sektor kehidupan. Pendidikan berbasis ICT, militer dan kepolisian berbasis ICT, bank dan simpanan keuangan non-bank juga berbasis ICT. Kerahasiaan pribadi-pun telah diretas pada data kependudukan, data imigrasi, lembaga profesi, serta identitas pribadi di bank syari’ah dan bank konvensional. Artinya, perbedaan kemanusian akan menjadi sumir dan kerahasiaan pribadi sudah tidak rahasia lagi. Walaupun demikian, tata kelola dunia global akan terbagi pada klasifikasi yang terbentuk. Auto bertujuan menempatkan umat pada dua kemah yang berbeda:

Satu, kemah mendukung Aqsha, Gaza dan Palestina dengan bergabung dalam pasukan bersenjata, bergabung dengan donasi kemanusian, dengan cara doa dan mengutuk kekejaman Zionis Yahudi. Dukungan moril dan materiil menyebabkan warna diri semakin jelas, tidak ragu dan bukan munafik. Menunjukkan yang benar adalah benar dan saling berbantuan untuk baiat (janji) setia mengikuti. Dan tahu menunjukkan yang salah adalah salah, serta saling berbantuan untuk melawan arus kesalahan.

Dua, kemah yang tidak mendukung hak Palestina untuk kemerdekaan dengan cara diam (abstain). Zona tempur yang sedang berkecamuk antara saudara kita dengan musuh, lalu kita mencari jalur aman. Mencari jalur aman ketika berperang dan tidak menunjukkan sikap keperbihakan kepada Palestina adalah sikap banci. Perilaku demikian adalah perilaku orang munafik, walaupun dia berkopiah haji.

Sudah semakin tegas, tidak ada tempat untuk wilayah ragu-ragu, bila ragu kecuali Tuhan masukkan pada kemah yang kedua. Serumpun-sehimpun mereka kumpul dalam kemah dan tenda keburukan akhlak, najis kemunafikan dan najis kesyirikan yang tidak ada tauhid sedikit-pun. Totalitas menjadi penciri akhir zaman. Bukan lagi pencitraan namun sudah berani secara terang-terangan menunjukkan identitas diri asli yang sebenarnya. Keterlibatan ini sungguh jelas, siapa yang mendukung dan siapa yang tidak mendukung jihad pembebasan Al-Aqsha dengan hati, lisan dan perbuatan.

Finalisasi sekarang, bukan besok. Waktu sudah sangat dekat dan kiamat kedatangan-nya sangat tiba-tiba (innassa’ata baghtah). Nabi mengibaratkan seperti tasbih yang putus dari tali atau benang ikatannya. Sangat cepat bergulir dan bergilir, hampir tidak ada waktu jeda. Bergerak dengan gegas, bergerak dengan cerdas, bergerak dengan tangkas. Cerdas membaca arah zaman yang dari hari ke hari, waktu semakin cepat berlari.

Fakta di lapangan kehidupan sungguh kentara dengan watak masing-masing yang sudah terpisah menjadi permanen. Watak yang saling paradoks tersebut adalah: pejuang vs pecundang, jujur vs dusta, sungguh-sungguh vs main-main, adil vs dzalim, pemberani vs penakut, syukur vs kufur, tauhid vs syirik, pemurah vs tamak. Hitam-putih kehidupan untuk Allah memisahkan hamba-Nya yang betul-betul taat atau taat semu.

Kembali kepada makna sedekah jumat yang sejatinya merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Kadang dipelopori oleh masjid setiap hari. Hari ini masjid harus melakukan transformasi mental. Bukan sekedar bermegahan dengan merk dan tipe keramik, ganti kubah dengan kubah baru, ganti mimbar dengan mimbar baru. Namun jamaah tidak pernah tercerahkan dengan ilmu. SDM-M (sumber daya manusia-masjid) yang lemah ibarat rumah kepadaman lampu, gelap. Sehingga keuangan masjid menumpuk tanpa tahu bagaimana cara menyalurkannya?

Terkait dengan hukum keuangan, pengurus masjid memiliki tanggungjawab terhadap sedekah, infaq, zakat umat. Amanah menerima sedekah jumat dan amanah menyalurkannya. Amanah menerima infaq jumat, dan amanah menyalurkannya. Amanah menerima zakat, dan amanah menyalurkannya. Bila pengurus merasa berhak memiliki dan menyimpan, sungguh dosa besar yang berakhir dengan su-ul khatimah. Itulah sebabnya, mengapa pada masa Nabi Muhammad SAW di Madinah, masjid Dhirar disuruh Nabi untuk dibakar. Masjid Dhirar merupakan tempat perkumpulan orang-orang munafik.

Front garis demarkasi sudah jelas, dan ketahuilah nasehat ini, bila umat dan masjid se- dunia, termasuk Mekah dan Madinah tidak peduli terhadap nasib rakyat Palestina yang dijajah Zionis Yahudi dengan sejuta alibi (alasan), berjaga-jagalah. Berjagalah sungguh kutukan Tuhan segera datang. Bahwa akan datang suatu kaum yang akan menaklukkan Arab, Persia dan Roma. Sudah Tuhan sampaikan pesan suci tentang sikap manusia merespon perang di negeri akhir zaman (Palestina) dalam tiga kluster: mukmin, yahudi, munafik.

Kini, bukan saatnya basa-basi. Tiga kluster ini sangat menyata dan mengemuka. Hanyalah orang-orang mukmin yang rela berkorban dengan sikap heroik dan patriotik. Sedangkan orang-orang yahudi ketakutan dan gentar hatinya saat kehilangan harta, keluarga, dan jiwa dalam perang. Tuhan telah tantang mereka dalam firman: ” … Inginkan kematian-mu, jika kamu orang yang benar.” (Al-Jumuah:6). Adapun sikap orang-orang munafik tidak bisa dipercaya selamanya.

Jumat ibarat pemisahan bagi mereka yang rajin bersedekah, sehingga merupakan jalan tol tercepat menuju Tuhan. Sementara sifat kikir dan tamak merupakan jurang menuju kehancuran di dunia dan di akhirat. Sedekah bisa meredam murka Tuhan dan memadamkan api neraka. Sedekah bisa mengundang berkah rahmat Tuhan yang melimpah. Sedekah memanjangkan umur dengan kualitas, sebab berbagi hakikatnya membuang toksin (racun) dalam tubuh. Sedekah penghalang dan menjadi imunitas paling handal dalam menghadapi varian virus. Dan, jamak lagi fadilat (keutamaan) sedekah. Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *